Kasus Stunting Di Brebes Masih Tinggi, Akhmad Ma'mun, M.Si Tegaskan Upaya Penanganan Harus Dimaksimalkan

Dody Zuhdi
0

 



Brebes,-Stunting masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi masyarakat. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang pada bayi dan anak karena kekurangan gizi kronis dalam rentang waktu yang cukup lama.


"Wilayah Brebes masih nomor satu terbanyak stuntingnya di Provinsi Jawa Tengah, hal tersebut terlihat dari data dimana satu dari tiga balita mengalami stunting, ciri ciri anak stunting itu pendek, tapi juga tidak setiap yang pendek itu stunting. Jadi mari kita berupaya agar Brebes Stuntingnya berkurang, kalau bisa hilang sama sekali. Karena stunting itu bahaya bagi perkembangan bayi dan anak di kemudian hari, demikian ditegaskan Akhmad Ma'mun, M.Si, Kepala DP3KB Kab. Brebes dalam Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja TA 2024 di Jawa Tengah (9/2/24), di Gedung NU Ranting Negaradaha, Kec. Bumiayu, Kabupaten Brebes. 


Akhmad Ma'mun, M.Si, Kepala DP3KB Kabupaten Brebes pun meminta agar warga masyarakat Brebes harus bangga ketika Brebes tingkat kemiskinannya tidak tinggi lagi. Lalu Brebes tingkat kematian Ibu juga sudah tidak tertinggi se- Jawa Tengah lagi, dan Brebes IPM nya juga tidak terendah lagi (peringkat 33 dari 35), Tapi IPM diharapkan harus bisa masuk peringkat 10.


Seperti diketahui, Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja TA 2024 di Jawa Tengah berlangsung di Gedung NU Ranting Negaradaha, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Turut pula dihadiri,  Eka Sulistia Ediningsih, S.H selaku Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Ulil Abshar, S.IP selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Biro Hukum, Organisasi dan Tatalaksana BKKBN Pusat, serta Drs. H. Acep Adang Ruhiat, M.Si, Anggota Komisi IX DPR RI yang diwakili Sigit Setiawan SE, MAP, selaku Tim Ahli.


Eka Sulistia Ediningsih, S.H selaku Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah dalam keterangannya menambahkan, bahwa dirinya mengajak warga masyarakat Brebes untuk tidak rela menjadi nomor satu tingkat stuntingnya di Provinsi Jawa Tengah.


Eka juga Sekaligus mengingatkannya, bahwa Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak dalam waktu yang sangat lama. Dan yang utamanya terjadi pada 1000 hari pertama ibu hamil, dimana 1000 hari pertama ibu hamil itu yakni mulai ketika janin tumbuh dalam rahim sampai dengan 1000 hari masa dua tahun. 


"Jadi 280 hari dalam kandungan, dan 720 hari diluar kandungan. Itu artinya sampai masa dua tahun mengalami kekurangan gizi kronis. Dan kita berkerja keras agar stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak dan bayi dua tahun tersebut tidak terjadi atau tidak dialaminya. Karena kekurangan gizi kronis ini menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya menjadi terganggu dan terhambat," jelas Eka Sulistia Ediningsih, S.H. kepada wartawan, Senin (26/02/24).


Sementara Ulil Abshar, S.IP selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Biro Hukum, Organisasi, dan Tatalaksana BKKBN Pusat, mengingatkan bahwa stunting jelas akan  menghambat kecerdasan anak. Oleh karenanya hindari 4 Terlalu, dimana salah satu diantaranya usahakan menikah diatas usia 19 Tahun. Sekaligus hindari Stunting dengan 4 P yakni Pola Asuh, Pola Makan, Perbaiki Sanitasi, dan Posyandu.


"Jadi mari kita berupaya agar stunting terus berkurang dan hilang sama sekali demi menuju Indonesia Emas 2045," tegasnya.


Selanjutnya Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja TA 2024 Jawa Tengah di Gedung NU Ranting Negaradaha, Kec. Bumiayu, Kabupaten Brebes, dilanjutkan dengan Tanya Jawab dan Pengundian Doorprize.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)